ASAS-ASAS MANAJEMEN (ISIP4111) RANGKUMAN MODUL 8


BERIKUT DI BAWAH INI HASIL RANGKUMAN ASAS-ASAS MANAJEMEN (ISIP4111)

KAMI MAHASISWA UPBJJ YOGYAKARTA FISIP ILMU PERPUSTAKAAN S1 TAHUN 2017

NAMA : CATUR KISWANA PUTRA

NIM : 021812568


ALAMAT : Jl. WANAGAMA 1, BANARAN 2, Rt : 08 Rw : 02 BANARAN, PLAYEN, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

BERIKUT DI BAWAH INI HASIL RANGKUMAN KAMI 



MODUL 8: 

TEORI DAN PRAKTIK PEMBUATAN KEPUTUSAN

Prof. Dr. H. Rusli Ramli, M.S.

PENDAHULUAN

Setelah kita mempelajari fungsi-fungsi manajemen secara menyeluruh maka selanjutnya kita perlu mengetahui bagaimana pembuatan keputusan di dalam manajemen itu ? Sebagaimana telah disebutkan di bagian permulaan dari modul-modul ini bahwa manajemen tidak dapat dilepaskan dengan pembuatan keputusan (decision making) yang berkaitan dengan berbagai aktivitas pada fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencana, pengorganisasian, aktuasi, pengawasan, inovasi maupun representasi. Karena itu, pembuatan keputusan bukanlah suatu fungsi yang bebas berdiri sendiri, tetapi selalu terikat dengan fungsi-fungsi manajemen.


Telah pula disebutkan bahwa pembuatan keputusan adalah suatu peristiwa yang bersifat psikis kreatif, di mana pengetahuan, pemikiran, perasaan, dan imajinasi bergabung menjadi satu dalam menghadapi suatu tindakan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa pembuatan keputusan (decision making) merupakan suatu proses yang tidak dapat dijelaskan dengan formula apa pun.


Apabila di dalam mencapai suatu tujuan diketahui dengan jelas apa yang akan terjadi, tentunya setiap orang akan mengetahui pula tindakan apa yang harus dijalankan tanpa perlu lagi membuat suatu putusan. Keadaan akan menentukan apa yang seharusnya dilakukan sehingga setiap orang akan melakukan hal itu. Namun, hal semacam ini tidak ditemukan di dalam kegiatan para manajer. Di dalam mencapai tujuan organisasi, manajer harus memutuskan, setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan risiko dalam rangka pencapaian tujuan tadi. Modul kedelapan ini akan membawa pembaca untuk memahami bagaimana pembuatan keputusan berlangsung dalam situasi manajemen pada umumnya.


Apabila modul ketujuh membahas tentang inovasi dan representasi sebagai fungsi-fungsi manajemen maka modul kedelapan ini membahas tentang teori dan praktik pengambilan keputusan. Pembuatan keputusan sebagai kegiatan utama para manajemen, sering kali berhadapan dengan suatu situasi yang berupa ketidakpastian maupun risiko yang akan dihadapi. Oleh karena itu, teori pembuatan keputusan akan dicoba menguraikannya dalam modul kedelapan ini, yang tentunya tidak harus selalu cocok dengan situasi organisasi yang dalam praktiknya, ragam, dan coraknya saling berbeda satu dengan lainnya.


Dengan memahami teori dan praktik pembuatan keputusan, akan memberikan kejelasan tentang peranan manajer dalam membawa organisasi yang dipimpinnya ke arah tercapainya tujuan organisasi di masa depan yang tentunya tidak terlepas dengan berbagai perubahan dan kemajuan di bidang manajemen itu sendiri sesuai dengan pengembangan serta kemajuan teknologi. Akhirnya, sebagai modul terakhir (modul kesembilan) dari mata pelajaran Asas-Asas Manajemen akan membahas tentang “Manajemen di Masa Depan”.


Setelah mempelajari modul ini, Anda akan memperoleh gambaran tentang teori dan praktik dari pembuatan keputusan (decision making). Secara khusus, Anda diharapkan mampu :
1. Membandingkan teori-teori pembuatan keputusan.
2. Mengidentifikasi factor-faktor yang perlu / penting di dalam pembuatan keputusan.
3. Menjelaskan pembuatan keputusan sebagai salah satu tugas para manajer.

KEGIATAN BELAJAR 1 : 
BEBERAPA TEORI PEMBUATAN KEPUTUSAN

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut !

1) Apa yang dimaksud dengan pembuatan keputusan (Decision Making) ?
2) Bagaimana pula hubungannya antara pembuatan keputusan dengan fungsi manajemen itu ?
3) Jelaskan teori ekonomi tradisional sebagai salah satu teori yang digunakan dalam pembuatan keputusan berikut contohnya !
4) Jelaskan pula teori matematika serta teori psikologi seperti pertanyaan no. 3 !

RANGKUMAN

Teori ekonomi tradisional tentang pembuatan keputusan berpegangan pada teori yang mengatakan bahwa perusahaan selalu berusaha mencari keuntungan semaksimal mungkin. Teknik yang digunakan dalam teori ekonomi tradisional sering dikenal dengan analisis marjinal. Penggunaan matematika dalam teknik pembuatan keputusan sangat dirasakan kegunaannya terutama dalam menghindari risiko serta ketidakpastian yang mungkin terjadi. Walaupun teknik matematisnya tidaklah mendikte keputusan, melainkan hanya menyediakan suatu cara sistematis yang memperlihatkan akibat-akibat yang mungkin terjadi jika pembuat keputusan menghadapi masalah dimana banyak factor yang mempengaruhi terjadinya hasil di kemudian hari.


Teori-teori psikologis dimaksud untuk menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi dalam benak seorang pembuat keputusan ketika ia membuat suatu keputusan. H. A. Simon mengatakan bahwa manajer cenderung untuk “satisfied”, yaitu mencari jawaban-jawaban yang cukup baik.


Psikologi pembuatan keputusan juga berhubungan dengan kebingungan antara tujuan dan cara yang sering terjadi dalam perusahaan antara tujuan dan cara yang sering terjadi dalam perusahaan yang modern sekalipun. Salah satu penyebab hal ini adalah adanya keinginan manajer untuk memperoleh apa yang disebut prestise atau gengsi.


Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh seorang pembuat keputusan adalah dengan mengenal gambaran si pembuat keputusan mengenai dunia usaha.

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1) Analisis marjinal dapat digunakan untuk menghindari semua risiko. Jadi, .....
A. keputusan-keputusan yang dibuat hendaklah secara rutin
B. tidak bias dijadikan sebagai pedoman untuk membuat keputusan dalam berbagai kasus
C. keputusan-keputusan yang dibuat tidak perlu secara rutin
D. jawaban A, B, dan C salah
Jawab : A
Keputusan yang dibuat secara rutin dapat menghindari risiko yang besar.

2) Analisis marjinal digunakan untuk hal-hal berikut, kecuali .....
A. penetapan harga
B. pedoman untuk membuat keputusan dalam berbagai kasus
C. meningkatkan harga untuk memperluas volume penjualan
D. jawaban A, B, dan C salah
Jawab : C
Harga yang rendahlah yang dapat meningkatkan volume penjualan dan bukannya harga yang tinggi.

3) Pernyataan yang benar di bawah ini adalah .....
A. teori ekonomi tradisional dapat diterapkan secara ketat kepada seorang pembuat keputusan
B. teori ekonomi tradisional dalam penerapannya harus memperhatikan pengaruh-pengaruh yang terdapat pada diri pembuat keputusan
C. teori ekonomi tradisional dalam penerapannya tergantung pada temperamen dari pembuat keputusan
D. jawaban A, B, dan C salah
Jawab : C
Teori ekonomi tradisional memang perlu menerapkannya harus memperhatikan pengaruh-pengaruh yang terdapat pada diri pembuat keputusan.

4) Teori ekonomi tradisional tentang pembuatan keputusan bisnis berpegangan kepada teori, perusahaan selalu mencari keuntungan maksimal dengan memilih cara yang paling tepat. Kalimat ini mengandung arti .....
A. perusahaan menghadapi ketidakpastian dalam mendapatkan laba
B. perusahaan ingin meramalkan akibat yang mungkin terjadi dalam pengambilan keputusan
C. perusahaan ingin menghindari resiko negatif sebanyak mungkin
D. jawaban A, B dan C benar
Jawab : D
Untuk menghadapi ketidakpastian dalam mendapatkan laba, perusahaan ingin meramalkan akibat yang mungkin terjadi dalam pembuatan keputusan, agar risiko dapat diperkecil sejauh mungkin.

5) Penggunaan teori produktivitas marjinal berarti adanya penambahan input yang dapat berupa tenaga kerja atau mesin sehingga dengan demikian .....
A. keuntungan akan bertambah
B. pada arus penambahan tertentu malahan tidak akan menambah laba
C. penambahan yang terus-menerus akan mengakibatkan kerugian
D. jawaban A, B, dan C salah
Jawab : B
Pada titik tertentu penambahan laba lebih kecil dari sebelumnya atau kenaikan laba hanya cukup untuk biaya menambah input 1 unit faktor produksi.

6) Dengan menggunakan teknik matematis dalam membuat keputusan berarti .....
A. pembuat keputusan didikte untuk mengambil keputusan jika masalah yang dihadapi tidak banyak faktor yang mempengaruhi hasilnya
B. menyediakan cara sistematis dalam menghadapi masalah di mana banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasilnya secara penuh melewati batas pengawasannya
C. pembuat keputusan disediakan suatu cara yang sistematis yang memperlihatkan akibat-akibat yang mungkin terjadi
D. jawaban A, B, dan C salah
Jawab : B
Teknik matematik hanya menyediakan cara sistematis dalam pembuatan keputusan.

7) Pemotongan harga dilakukan karena .....
A. ingin meningkatkan volume penjualan dengan keuntungan yang sama sebagaimana halnya sebelum pemotongan
B. mengharapkan volume penjualan meningkat dan harga jual per unit meningkat
C. diharapkan pada peningkatan volume penjualan tertentu, keuntungan juga meningkat
D. jawaban A, B, dan C salah
Jawab : C
Dengan menurunkan harga jual, diharapkan jumlah barang yang terjual menjadi banyak dan akan menyebabkan keuntungan perusahaan meningkat.

8) Menurut H. A. Simon, manusia administratif adalah orang yang .....
A. selalu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
B. mementingkan kepentingan orang lain
C. menaati peraturan-peraturan
D. mencari rangkaian tindakan yang memuaskan
Jawab : D
Manusia administratif biasanya mencari keuntungan yang layak bukan keuntungan yang maksimal atau dengan kata lain manusia administratif mencari rangkaian tindakan yang cukup baik atau memuaskan.

9) Di kalangan manajer, sering terjadi pengacauan antara tujuan dan cara, seperti antara volume penjualan dengan keuntungan. Sebenarnya kedua hal itu adalah .....
A. keduanya merupakan tujuan
B. volume penjualan adalah cara untuk mencapai keuntungan
C. keuntungan adalah cara untuk meningkatkan penjualan
D. tidak ada jawaban yang benar
Jawab : B
Apabila volume penjualan adalah cara untuk mencapai keuntungan jadi volume penjualan bukan tujuan.

10) Orang yang mengutamakan hal-hal yang praktis adalah orang yang bertipe .....
A. ekonomis C. sosial
B. aestetis D. teoretis
Jawab : A
Sebab tipe ekonomis adalah orang yang mengutamakan hal-hal praktis.

KEGIATAN BELAJAR 2 : 
PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut !

1) Coba uraikan keseluruhan proses pembuatan suatu usaha niaga (bisnis) yang meliputi beberapa keputusan !
2) Coba sebutkan beberapa tingkatan keputusan ! Uraikan satu per satu !
3) Bagaimana dan jelaskan apa yang dimaksud bahwa faktor rasionalitas terdapat pula di dalam pembuatan keputusan !
4) Bagaimana pula dengan faktor Kuantifikasi ? Jelaskan seperti pertanyaan nomor 4!
5) Demikian pula Faktor Nonkuantifikasi yang terdapat dalam pembuatan keputusan.

RANGKUMAN

Keputusan-keputusan yang dibuat dalam organisasi niaga dapat digolongkan menjadi
(1) kebijakan
(2) keputusan administratif, serta
(3) keputusan adhoc


Kebijakan merupakan keputusan yang paling tinggi tingkatnya, kemudian berturut-turut keputusan administratif dan keputusan adhoc (eksekutif). Oleh sebab itu, kebijakan diputuskan oleh pucuk pimpinan (top management), sedangkan keputusan yang lebih rendah tingkatnya diambil oleh para manajer / pegawai yang mempunyai tingkatan yang lebih rendah pula.


Di dalam proses pembuatan keputusan, kita tidak dapat mengabaikan factor-faktor rasionalitas, di samping factor rasional yang ada karena keduanya dapat mempengaruhi proses tersebut. Sedangkan factor-faktor kuantifikasi akan sangat membantu para pengambil keputusan untuk dapat mengontrol hasil dari keputusan yang diambil. Meskipun demikian, terdapat juga beberapa variable dari suatu keputusan yang tidak dapat dikuantifikasi.


Kebanyakan para eksekutif kurang mengetahui bagaimana membuat keputusan yang baik. Akan tetapi, setelah melalui pengalaman-pengalaman diharapkan mereka dapat mengembangkan potensi semaksimal mungkin.

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1) Dari beberapa macam keputusan yang kita kenal di dalam suatu organisasi niaga (bisnis) salah satu di antaranya tidak termasuk, yaitu .....
A. keputusan eksekutif C. kebijakan
B. keputusan administratif D. keputusan ekonomis
Jawab : D
Keputusan di dalam suatu organisasi niaga terdiri dari keputusan yang bersifat kebijakan, keputusan administratif, dan keputusan eksekutif.

2) Menurut tingkatannya maka dapat kita katakana bahwa .....
A. keputusan administratif lebih tinggi tingkatannya daripada keputusan ekonomis
B. kebijakan merupakan suatu keputusan yang menyeluruh yang perlu dijabarkan dengan keputusan lain yang lebih rendah tingkatannya
C. keputusan administratif sama tingkatannya dengan keputusan eksekutif
D. keputusan ekonomis tidak perlu dijabarkan lagi, sebab merupakan keputusan yang paling rendah tingkatannya
Jawab : B
Keputusan yang bersifat kebijakan timbul pada saat dimulainya suatu usaha niaga sehingga merupakan suatu keputusan yang menyeluruh yang perlu dijabarkan.

3) Apabila suatu keputusan yang dibuat banyak serta terlalu menyimpang dari batas yang telah ditentukan, akan menyebabkan .....
A. para eksekutif puncak (top executive) akan semakin dibatasi
B. eselon di bawahnya memiliki sedikit kesempatan untuk berinisiatif
C. jawaban A dan B benar
D. jawaban A dan B salah
Jawab : C
Top eksekutif akan semakin dibatasi di samping juga eselon di bawahnya memiliki sedikit kesempatan untuk berinisiatif.

4) Dalam situasi perusahaan yang sebenarnya, letak suatu keputusan tidaklah berlaku mutlak atau dengan kata lain garis perbedaan antara tiap-tiap keputusan tidak selalu menjadi jelas. Oleh karena itu, supaya menjadi jelas .....
A. melakukan pengawasan yang ketat
B. memberikan pedoman umum pelaksanaan keputusan
C. meningkatkan kerja sama dari tiap-tiap manajer yang berada di bawahnya
D. mengumpulkan informasi yang ada hubungannya dengan suatu keputusan yang diambil
Jawab : A
Pengawasan yang ketat akan menimbulkan suatu pembuatan keputusan yang tidak terlalu mudah, tetapi lebih didasarkan pada pertimbangan yang matang.

5) Suatu keputusan bisnis dikatakan rasional apabila .....
A. dibuat berdasarkan pertimbangan ekonomis dengan menggunakan perhitungan matematis
B. ada suatu asumsi tertentu, tujuan yang jelas serta memperhitungkan akibat yang ditimbulkan
C. dilaksanakan berdasarkan adanya suatu tujuan serta peraturan umum yang telah ditentukan oleh para manajer
D. jawaban A, B, dan C benar
Jawab : C
Keputusan bisnis dikatakan rasional bila dibuat berdasarkan adanya suatu tujuan yang sudah dirumuskan dengan jelas serta mempertimbangkan alternatif-alternatif akibat yang ditimbulkan, yang semuanya sangat bergantung dari situasi dan pribadi dari pembuat keputusan.

6) Usaha yang dilakukan perusahaan untuk menjembatani tujuan pembuatan keputusan dan tujuan perusahaan akan mempengaruhi .....
A. luasnya suatu keputusan rasional
B. dimensi keputusan bisnis
C. tujuan perusahaan
D. tujuan pembuatan keputusan
Jawab : A
Luasnya keputusan bisnis yang berdasarkan pada tujuan perusahaan, sangat tergantung pada usaha yang dilakukan perusahaan untuk menjembatani antara tujuan pembuat keputusan dengan tujuan perusahaan.

7) Dengan menguantifikasikan variabel yang ada dalam suatu keputusan akan memudahkan dan memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk .....
A. melaksanakan keputusan dengan tingkat kepastian yang relatif tinggi
B. melaksanakan fungsi control (pengawasan)
C. membuat dengan serta asumsi-asumsi tertentu
D. mengerti dan memahami masalah-masalah yang ada tanpa mendalaminya
Jawab : C
Dengan kuantifikasi dapat memudahkan untuk membuat dugaan dengan asumsi-asumsi tertentu.

8) Bagi seorang manajer yang harus mengambil suatu keputusan di dalam perusahaannya, ia harus memperhitungkan .....
A. faktor kuantifikasi
B. faktor nonkuantifikasi
C. faktor kuantifikasi dan non kuantifikasi
D. jawaban A, B, dan C benar
Jawab : C
Faktor kuantifikasi dan faktor nonkuantifikasi selalu ada di dalam peristiwa apa pun untuk pengambilan keputusan.

9) Salah satu cara untuk mengatasi ketidakmampuan para pembuat keputusan untuk melaksanakan tugasnya adalah dengan .....
A. belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu
B. mengidentifikasikan persiapan-persiapan suatu pembuatan keputusan
C. melakukan negosiasi
D. jawaban A, B, dan C benar
Jawab : A
Belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu adalah guru yang baik dari pembuat keputusan.

10) Keputusan penggunaan computer bagi suatu perusahaan, biasanya berdasarkan .....
A. keuntungan perusahaan
B. penghematan terutama dalam gaji bagi petugas
C. banyaknya justification yang dibuat dalam bentuk kuantitatif
D. jawaban A, B, dan C benar
Jawab : D
Keputusan penggunaan computer dalam suatu perusahaan didasarkan pada ketiga hal yang terdapat dalam jawaban A, B, dan C.

KEGIATAN BELAJAR 3 : 
MEMPERBAIKI PEMBUATAN KEPUTUSAN

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut !

1) Apa yang sering terjadi di dalam pembuatan keputusan sehingga sering dinamakan dengan kekeliruan umum di dalam pembuatan keputusan !
2) Berikan contoh tentang pertanyaan Nomor 1 !

RANGKUMAN

Ada banyak cara untuk memperbaiki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan, antara lain dengan training atau latihan, perubahan struktur organisasi, dan perubahan sikap dari para atasan tinggi.


Selain itu, untuk memperbaiki pengambilan keputusan perlu ditingkatkan pengenalan terhadap berbagai pemikiran atau praktik-praktik yang keliru yang sering terjadi dalam suatu perusahaan.


Dari contoh kasus yang ada, terlihat bahwa proses pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh baik faktor rasional maupun faktor irasional.

TES FORMATIF 3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Keputusan yang salah umumnya lebih banyak disebabkan oleh .....
A. kurangnya pengetahuan mengenai proses pengambilan keputusan
B. kurangnya motivasi untuk mengambil keputusan
C. kurangnya pengenalan terhadap permasalahan atau tekanan yang datang dari atasan
D. jawaban A, B, dan C salah
Jawab : C
Keputusan yang salah biasanya terjadi bukan karena kekurangan pengetahuan mengenai proses pembuatan keputusan, melainkan karena kurangnya pengenalan terhadap permasalahan atau dapat pula karena adanya tekanan-tekanan yang datang dari atasan.

2. Perbaikan-perbaikan dalam pengambilan keputusan dapat dibantu melalui .....
A. training atau latihan dalam bidang-bidang tertentu
B. perubahan struktur organisasi
C. perubahan sikap manajemen tingkat tertinggi
D. jawaban A, B, dan C benar
Jawab : D
Perbaikan-perbaikan dalam pengambilan keputusan dapat dibantu melalui pemberian latihan yang lebih banyak, dengan merubah struktur organisasi sehingga wewenang lebih diperjelas atau pun mengubah sikap manajemen tingkat tinggi.

3. Untuk memperbaiki pengambilan keputusan juga harus diberikan pengenalan akan berbagai kekeliruan yang sering dilakukan. Apabila suatu perusahaan dibandingkan dengan suatu tim sepakbola dengan maksud untuk menekan kritik-kritik, berarti terjadi kekeliruan dalam hal .....
A. prasangka C. generalisasi
B. analogi D. pengalihan perhatian
Jawab : B
Suatu tim sepakbola diperbandingkan dengan perusahaan merupakan cara analogy yang sebenarnya keliru.

4. Apabila seseorang mengatakan bahwa keberhasilan perusahaan adalah karena perusahaan tersebut melakukan praktik-praktik yang tidak dilakukan perusahaan lain, tanpa melihat faktor-faktor lain, berari ia melakukan kekeliruan dalam hal ini .....
A. prasangka C. angka
B. generalisasi D. analogy
Jawab : B
Di sini kekeliruannya terjadi dalam hal mengambil contoh yang salah dan dari contoh ini lalu membuat generalisasi.

5. Maksud dari “circles of mutual supports” adalah .....
A. sekelompok orang yang selalu mendukung usaha-usaha untuk memajukan perusahaan
B. sekelompok orang yang terdiri dari atasan dengan para bawahannya di mana bawahan-bawahan ini selalu mendukung apa yang dilakukan atasan
C. sekelompok orang pada tingkatan yang sama yang selalu bekerja sama
D. jawaban A, B, dan C salah
Jawab : B
Circle of mutual supports adalah suatu bentuk kelompok bawahan yang selalu mendukung keputusan yang telah dibuat oleh atasannya.

6. Dalam “circles of mutual supports”, apabila atasan ternyata melakukan kesalahan maka bawahan-bawahannya akan .....
A. memberikan data yang salah dalam laporan
B. menggunakan bahasa yang bermakna ganda dalam laporan mereka
C. sama sekali tidak membelikan informasi
D. jawaban A, B, dan C benar
Jawab : D
Semua cara yang ada dalam jawaban A, B, dan C digunakan untuk menutupi kesalahan yang dibuat oleh atasan mereka.

7. Seorang manajer memerlukan staf umum karena .....
A. pekerjaannya terlalu berat
B. ia perlu mendapatkan sebanyak mungkin informasi yang terperinci
C. staf diperlukan untuk membantu mengawasi bawahan
D. jawaban A, B, dan C benar
Jawab : B
Pembuat keputusan harus terus-menerus mendapatkan informasi secara terperinci sehingga diperlukan staf umum untuk membantunya.

8. Dalam proses pengambilan keputusan, faktor yang berperan adalah .....
A. faktor irasional C. faktor irasional dan rasional
B. faktor rasional D. jawaban A, B, dan C salah
Jawab : C
Kedua faktor yaitu faktor irasional dan faktor rasional selalu ada di dalam proses pembuatan keputusan maupun kehidupan sehari-hari.

9. Suatu gagasan baru dalam suatu perusahaan sering mendapat tantangan. Hal ini umumnya disebabkan .....
A. untuk merealisasikan gagasan tersebut perlu biaya yang sangat besar
B. adanya perbedaan kepentingan antara berbagai pihak dalam perusahaan
C. gagasan tersebut tidak menguntungkan perusahaan secara keseluruhan
D. gagasan tersebut nantinya dapat menimbulkan kesulitan
Jawab : B
Gagasan baru dalam suatu perusahaan ditolak, biasanya karena adanya perbedaan kepentingan antara berbagai pihak di dalam perusahaan itu sendiri.

10. Dari contoh yang ada, apabila diadakan suatu survey pasar, setiap individu atau pengambil keputusan .....
A. mengharapkan hasil survei yang sesuai dengan kepentingannya sendiri
B. mengharapkan hasil yang dapat menguntungkan perusahaan
C. tidak peduli apa pun hasil survei tersebut
D. berusaha untuk membantu pelaksanaan survei tersebut
Jawab : A
Individu tersebut akan mengharapkan hasil survei yang sesuai dengan kepentingannya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Ernest Dale. (1972). Management Theory & Practice. New York : Mc. Graw Hill Book Company.
George R. Terry, (1972). Principles of Management. Sixth Edition. Homewood, Illinois : Richard D. Irwin.
Harold Koontz. Cyrill O’Donnell. And Heinz Weihrich. (1984). Management. New York : Mc Graw Hill Book Company.

0 komentar: